Tuesday, May 11, 2010

Sepedahan dan cara mengemudi hemat BBM

Saya senang bersepeda,
dalam satu minggu minimal saya bersepeda ke kantor 3 atau 4 kali.
Jarak kantor ke rumah sekitar 12km,
jadi dalam seminggu setidaknya saya menempuh 72km dengan sepeda saya.

Ada satu hal khusus yang saya amati selama bersepeda,
saya selalu berusaha untuk "meringankan" kayuhan pedal.

Misalnya, saya akan menjaga tekanan ban sepeda saya,
semua penggemar sepeda tahu kalau ban yang kurang angin akan berat di kayuh,
Saya juga melumasi rantai secara rutin, memeriksa rem,
dan kelancaran putaran roda, karena setiap gesekan akan menghambat laju sepeda,
dan akhirnya akan membuat kaki saya lebih berat mengayuh.
Saya menghindari rute yang tanjakannya curam,
karena itu lebih melelahkan daripada jalan yang agak jauh tapi datar.

Kemudian menjelang lampu merah,
saya akan biarkan sepeda saya meluncur tanpa di kayuh,
saya atur kecepatan nya supaya waktu saya sampai di garis batas,
lampunya pas berubah jadi hijau.

Intinya, saya tidak akan ngotot mengayuh sepeda,
kalau sebentar kemudian saya harus mengerem mendadak,
karena itu berarti usaha saya terbuang sia-sia.

Dengan pendekatan itu, saya tidak terlalu lelah bersepeda

Pendekatan yang sama bisa di aplikasikan untuk mengemudikan sepeda motor,
dan hasilnya adalah penghematan BBM.

Sepeda motor saya, Kawasaki KLX150S, yang biasanya konsumsi bensin nya 1ltr/40km,
bisa di tekan menjadi 1ltr/50km, penghematan nya cukup terasa, sebesar 25%.

Inti dari cara mengemudi hemat BBM adalah pengendalian diri,
apabila kita tidak bisa mengendalikan diri,
dan "meminta" tenaga tambahan dari motor kita,
dengan sendirinya motor kita akan "minta tambah bbm".

No comments:

Post a Comment